Bangkitkan Raksasa Tidur, LAZ PERSIS Kalimantan Utara Adakan Pembinaan Intensif tentang Zakat
Tarakan – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kapasitas pengelola zakat, LAZ PERSIS Kalimantan Utara bekerja sama dengan LAZ PERSIS Pusat, PW PERSIS Kalimantan Utara, PD PERSIS Kota Tarakan, serta PD PERSIS Kabupaten Nunukan menyelenggarakan Pembinaan Intensif bagi para pengelola zakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program besar yang dirancang untuk mengoptimalkan potensi zakat di Kalimantan Utara dan memberikan dampak yang lebih luas bagi kesejahteraan masyarakat.
Pembinaan perdana sukses digelar pada 15 September 2024 dengan tema “Fiqih Zakat: Penerimaan, Pengelolaan, Penyaluran, dan Legalitas Zakat”. Acara yang berlangsung secara daring ini dimulai pukul 20.00 WITA hingga 21.30 WITA dan menghadirkan Kang Angga Nugraha, S.Kom.I., Direktur Utama LAZ PERSIS Pusat, sebagai pemateri utama. Dalam sesi pembinaan ini, Kang Angga membagikan pengetahuan mendalam mengenai tata cara pengelolaan zakat sesuai syariat Islam serta tanggung jawab yang harus diemban para amil zakat dalam mengelola dana zakat secara profesional.
Zakat Sebagai Raksasa Tidur
Muhammad Zulfunun, S.Sos., Ketua PD PERSIS Tarakan, membuka kegiatan dengan menyampaikan bahwa zakat memiliki potensi besar dalam mendorong kesejahteraan sosial. Namun, hingga saat ini, zakat masih sering dianggap sebagai “raksasa tidur”, karena potensi penghimpunan dana zakat yang besar belum sejalan dengan realisasi yang ada. Berdasarkan data dari Kementerian Agama (Kemenag) tahun 2023, potensi zakat di Indonesia mencapai Rp 327,6 triliun, sementara dana zakat yang berhasil dihimpun hanya mencapai Rp 24,6 triliun. Ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 7,5% dari potensi zakat yang benar-benar terealisasi, dan masih terdapat kesenjangan yang sangat besar. Untuk itu, diperlukan strategi yang tepat dalam memaksimalkan penghimpunan zakat.
Meningkatkan Kapasitas Amil Zakat
Kegiatan pembinaan ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai fiqih zakat, tetapi juga untuk meningkatkan kapasitas para amil dalam aspek teknis dan manajerial pengelolaan zakat. Kang Angga Nugraha menekankan pentingnya profesionalitas dalam mengelola zakat agar dapat memberikan dampak optimal bagi masyarakat penerima manfaat. Beberapa aspek penting yang dibahas dalam sesi tersebut meliputi:
- Tata cara penghimpunan zakat sesuai dengan syariat Islam.
- Pengelolaan dana zakat secara transparan dan akuntabel.
- Pendistribusian zakat yang tepat sasaran dan memberikan manfaat jangka panjang bagi mustahik (penerima zakat).
- Pengembangan program zakat yang tidak hanya bersifat konsumtif, tetapi juga produktif, sehingga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi umat.
Peserta sangat antusias dalam mengikuti jalannya acara. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan terkait pengelolaan zakat, yang dijawab dengan sangat baik dan detail oleh Kang Angga. Diskusi yang terjadi sangat interaktif, mencerminkan betapa pentingnya pemahaman mendalam terkait zakat di kalangan para amil.
Sharing Pengalaman dari Kalimantan Timur
Acara ini juga menghadirkan sharing pengalaman dari Ustaz Halim Rois, Tasykil LAZ PW Kalimantan Timur. Beliau berbagi cerita mengenai suka duka dalam mengelola LAZ di wilayah Kalimantan Timur, termasuk tantangan dalam meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga amil zakat serta bagaimana cara menghadapi berbagai hambatan yang sering muncul dalam pelaksanaan operasional LAZ. Pengalaman beliau memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta untuk lebih siap dalam mengelola zakat secara efektif dan efisien.
Pembinaan Intensif Selama 6 Bulan dengan Tema-Tema Menarik
Pembinaan intensif ini dirancang untuk berlangsung selama 6 bulan ke depan, dengan tema-tema menarik seputar zakat yang dirancang khusus untuk memberikan pemahaman utuh kepada para amil zakat. Setiap sesi pembinaan akan mengupas berbagai aspek perzakatan, mulai dari fiqih zakat, manajemen zakat yang profesional, hingga strategi distribusi yang berdaya guna bagi kesejahteraan masyarakat. Diharapkan melalui pembinaan yang berkelanjutan ini, para amil zakat akan semakin kompeten dalam menjalankan tugas-tugasnya dan mampu menghadapi tantangan yang ada di lapangan dengan lebih baik.
Harapan Kedepan
Program pembinaan intensif ini merupakan langkah awal dari serangkaian kegiatan yang akan terus berlanjut di masa mendatang. Dengan peningkatan kapasitas para amil zakat, diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam penghimpunan dan pendistribusian zakat di Kalimantan Utara, serta tercapainya kesejahteraan umat yang lebih merata. “Semoga dengan pembinaan yang berkelanjutan ini, para amil zakat dapat lebih profesional dalam menjalankan tugasnya dan mampu memberikan kebermanfaatan yang lebih besar bagi umat melalui gerakan zakat yang lebih terstruktur dan berdampak,” ujar KH Amru Lajande, Ketua LAZ PERSIS Kalimantan Utara, dalam sambutannya. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang berasal dari berbagai wilayah. Mereka berharap pembinaan semacam ini dapat terus dilakukan secara rutin, mengingat pentingnya peningkatan kapasitas dalam mengelola zakat sesuai dengan tuntunan syariat dan kebutuhan masyarakat. (Ibhas_ )