Majelis Ulama Indonesia Kota Tarakan Gelar Acara Ukhuwah Islamiyah untuk Memperkuat Silaturrahmi dan Diskusi Menjawab Tantangan Zaman
Tarakan, 10 November 2024 – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan, melalui Komisi Ukhuwah Islamiyah, menggelar sebuah acara penting bertajuk “Menjalin Silaturrahmi antara MUI, Pimpinan Pondok Pesantren, Organisasi Islam, dan Aktivis Dakwah Dalam Menjawab Tantangan Zaman”. Tema ini diangkat dengan tujuan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan sinergi antar elemen umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan zaman yang semakin kompleks.
Acara ini dihadiri oleh pimpinan pondok pesantren, tokoh-tokoh organisasi Islam, aktivis dakwah, serta perwakilan dari PD PERSIS Tarakan, yang menjadikan kesempatan ini sebagai momentum penting untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di Kota Tarakan. Dihadiri pula oleh para tokoh agama dan masyarakat, acara ini berlangsung di Aula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan dan mengusung konsep sharing session, di mana tiga pemateri yang terkemuka berbagi wawasan dan pengalaman untuk membangun sinergi yang lebih baik antar elemen umat Islam.
Materi Pertama: MUI Sebagai Payung untuk Semua Elemen Umat
Materi pertama disampaikan oleh KH. Zainuddin Dalila, yang mengingatkan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus menjadi lembaga yang menyatukan seluruh elemen umat Islam, tanpa membedakan organisasi atau latar belakang. Beliau menegaskan pentingnya MUI sebagai wadah untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah, khususnya di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang semakin cepat. Menurut beliau, keberagaman dalam organisasi harus dilihat sebagai kekuatan dan bukan sebagai pemisah. KH. Zainuddin menambahkan, "Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus bisa menjadi tempat yang memayungi semua elemen umat, tanpa melihat apakah mereka berasal dari organisasi tertentu atau tidak. Keberagaman dalam organisasi harus kita lihat sebagai kekuatan, bukan sebagai pemisah."
Materi Kedua: Menjaga Hati yang Bersih dalam Berorganisasi
Materi kedua disampaikan oleh KH. M. Anas L., yang mengingatkan bahwa setiap pemimpin, khususnya dalam MUI dan ormas Islam, harus menjaga niat dan hati yang bersih dalam berorganisasi. Beliau menegaskan bahwa setiap aktivitas harus dilandasi dengan keikhlasan dan tujuan yang tulus demi kepentingan umat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. "Seorang pemimpin, terutama di dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI), harus memiliki hati yang bersih dan suci. Tidak boleh ada kepentingan pribadi atau golongan. Sebagai pemimpin, kita harus menjadi teladan yang baik, yang bisa mempersatukan, bukan justru memecah belah," ujarnya.
Materi Ketiga: MUI Sebagai Barisan yang Kokoh
Sesi ketiga disampaikan oleh H. Syamsi Sarman S.Pd., yang mengangkat tema tentang kekuatan ukhuwah Islamiyah berdasarkan ajaran Al-Qur'an. Beliau mengutip Surah As-Saff untuk menjelaskan pentingnya integritas dan komitmen dalam setiap langkah organisasi. Menurut beliau, MUI harus menjadi barisan yang kokoh, menjaga persatuan di tengah perbedaan pandangan yang ada. “Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus menjadi barisan yang kokoh, tidak mudah terpecah, agar bisa menjadi kekuatan besar bagi umat Islam Indonesia,” tegas H. Syamsi.
Sesi Tanya Jawab: Suasana Interaktif yang Membangun
Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang sangat interaktif. Peserta acara, yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat Islam di Tarakan, sangat antusias untuk berdiskusi lebih lanjut dengan para pemateri mengenai tantangan terbesar yang dihadapi oleh umat Islam dalam menjaga ukhuwah, terutama di tengah perbedaan antar ormas dan kelompok.
Para pemateri sepakat bahwa kunci untuk menjaga persatuan adalah memperbanyak dialog, mengedepankan kepentingan umat, serta menumbuhkan rasa saling menghargai dan menghormati di antara sesama. Dialog yang berlangsung terasa akrab dan penuh semangat, dengan peserta yang aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman.
Eksistensi PERSIS dalam Acara MUI
PD PERSIS Tarakan, yang turut hadir dalam acara ini, menunjukkan komitmennya untuk terus bersinergi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi Islam lainnya dalam memperkuat ukhuwah Islamiyah. Bidgar Dakwah PD PERSIS Tarakan yang menghadiri acara ini menegaskan, “Acara ini sangat penting bagi kami sebagai anggota PD PERSIS Tarakan. Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan organisasi Islam lainnya dalam membangun ukhuwah Islamiyah yang kuat, serta menghadapi tantangan zaman bersama-sama.”
PD PERSIS Tarakan sangat mengapresiasi inisiatif Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan dalam menggelar acara ini, yang menurut mereka menjadi ruang yang baik untuk memperkuat silaturrahmi antar organisasi dan memperbaharui komitmen bersama dalam menjaga persatuan umat Islam di Indonesia.
Dengan berakhirnya acara ini, diharapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tarakan bersama seluruh elemen umat Islam yang hadir dapat terus menjaga persatuan dan bersinergi dalam menjawab tantangan zaman demi kemajuan dan kesejahteraan umat Islam di Indonesia.